Pengukuran adalah suatu pembandingan antara suatu besaran dengan besaran lain yang sejenis secara eksperimen dan salah satu besaran dianggap sebagai standar.

Dalam Pengukuran Listrik terjadi juga pembandingan, dalam pembandingan ini digunakan suatu Alat Bantu atau alat ukur. Alat ukur ini sudah dikalibrasi, sehingga dalam pengukuran listrikpun telah terjadi pembandingan. Sebagai contoh pengukuran tegangan pada jaringan tenaga listrik dalam hal ini tegangan yang akan diukur diperbandingkan dengan penunjukkan dari Volt meter.

Artikel Terkait: Satuan Daya (Persamaan Satuan Daya » Watt, Kilowatt, Megawatt, miliwatt, BTU per Jam, Horsepower)

Pengukuran Listrik dan Non Listrik

Pada pengukuran dapat dibedakan dua hal:

  1. Pengukuran besaran listrik, seperti arus (ampere), tegangan (Volt), daya listrik (Watt), dll.
  2. Pengukuran besaran non listrik, seperti suhu, kuat cahaya, tekanan , dll.

Dalam melakukan pengukuran, pertama harus ditentukan cara pengukurannya. Cara dan pelaksanaan pengukuran itu dipilih sedemikian rupa sehingga alat ukur yang ada dapat digunakan dan diperoleh hasil dengan ketelitian seperti yang dikehendaki. Juga cara itu harus semudah mungkin, sehingga diperoleh efisiensi setinggi-tingginya. Jika cara pengukuran dan alatnya sudah ditentukan, penggunaannya harusdengan baik pula.

Setiap alat harus diketahui dan diyakini cara kerjanya dan harus diketahui pula apakah alat-alat yang akan digunakan dalam keadaan baik dan mempunyai klas ketelitian sesuai dengan keperluannya. Jadi jelas pada pengukuran listrik ada tiga unsur penting yang perlu diperhatikan yaitu :

  • Cara pengukuran.
  • Orang yang melakukan pengukuran.
  • Alat yang digunakan.

Sehubungan dengan ketiga hal yang penting ini sering juga harus diperhatikan kondisi dimana dilakukan pengukuran, seperti suhu, kelembaban, medan magnet, dan lain-lain. Mengenai alat ukur itu sendiri penting diperhatikan mulai dari pembuatannya sampai penyimpanannya. Karena sejak pembuatannya, alat itu ditentukan ketelitiannya sesuai dengan yang dikehendaki. Setelah itu dalam pemakaian, pemeliharaan dan penyimpanan memerlukan perhatian kita agar ketelitiannya tetap terpelihara.

Karakteristik Alat Ukur

Karakteristik dari suatu Alat Ukur adalah Ketelitian, Kepekaan, Resolusi (deskriminasi), Repeatibility, Efisiensi.

Ketelitian

Ketelitian didefinisikan sebagai persesuaian antara pembacaan alat ukur dengan nilai sebenarnya dari besaran yang diukur. Ketelitian alat ukur diukur dalam derajat kesalahannya. Tergantung dari besar kecilnya ketelitian tersebut alat-alat ukur dibagi menjadi :

  • Alat cermat atau alat presisi, alat ukur dengan ketelitian tinggi (< 0,5%).
  • Alat kerja, alat ukur dengan ketelitian menengah (± 1 ÷ 2%).
  • Alat ukur kasar, alat ukur dengan ketelitian rendah (≥3%).

Kepekaan

Kepekaan adalah perbandingan antara besaran akibat (respone) dan besaran yang diukur. Kepekaan ini mempunyai satuan, misalnya mm / µA. Sering kepekaan ini dinyatakan sebgai sebaliknya. Jadi besarannya / satuannya menjadi µA / mm atau disebut faktor penyimpangan (kebalikan dari kepekaan).

Resolusi (Deskriminasi)

Resolusi dari suatu alat ukur adalah pertambahan yang terkecil dari besaran yang diukur yang dapat dideteksi alat ukur dengan pasti. Misalnya suatu Volt meter mempunyai skala seragam yang terbagi atas 100 bagian dan berskala penuh sama dengan 200 V. Satu perseratus jelas, maka deskriminasi alat ukur sama dengan 1/100 atau 2 V.

Repeatibility

Banyak alat ukur mempunyai sifat bahwa nilai penunjukkannya bertendensi bergeser yaitu dengan satu nilai masukan yang sama, nilai pembacaan berubah dengan waktu. Hal tersebut disebabkan antara lain oleh :

  1. Fluktuasi medan listrik disekitarnya. Untuk mencegah hal ini harus dipasang pelindung.
  2. Getaran makanis. Untuk menghindari hal ini dipasang peredam getaran.
  3. Perubahan nilai satuan suhu. Dalam hal ini ruangan diusahakan suhunya tetap dengan cara pemasangan alat pendingin (AC)

Efisiensi

Efisiensi alat ukur didefinisikan sebagai perbandingan antara nilai pembacaan dari alat ukur dan daya yang digunakan alat ukur pada saat bekerja untuk pengukuran tersebut. Biasanya diambil dalam keadaan pengukuran pada skala penuh. Adapun satuannya adalah besaran yang diukur per Watt. Efisiensi suatu alat ukur harus sebesar mungkin. Pada Voltmeter efisiensi dinyatakan dalam Ohm per Volt.

Lisensi: CC-BY-SA Creative Commons License
☝️